top of page
Search
Writer's pictureAgy Belthan Davara

Sisi Religi Kehidupan Dahulu dengan Sekarang pada Masyarakat di Pegunungan dan di Pesisir Pantai

Pesisir - Dulu

Pada zaman dahulu masyarakat disekitar daerah pesisir berpegang teguh pada kepercayaan Animisme dan DInamisme. berikut merupakan penjelasannya,


Pengertian Animisme

Pengertian Animisme Secara umum dan Pengertian Animisme menurut definisi para ahli mengatakan bahwa Pengertian Animisme adalah kepercayaan bahwa roh (jiwa) itu tidak hanya berada pada makhluk hidup, tetapi juga pada benda-benda tertentu. Roh-roh itu dapat berbuat baik, tetapi juga dapat berbuat jahat.


Manusia perlu memujanya sambil memberi sesajen agar roh itu tidak berbuat jahat. Apabila manusia mari maka rohnya meninggalkan badan untuk selama-lamanya. Roh yang meinggalkan badan manusia untuk selamanya itu disebut arwah. Menurut kepercayaan, arwah tersebut hidup terus di negeri arwah serupa dengan hidup manusia.

Animisme berasal dari bahasa latin yaitu anima yang berarti Roh, kepercayaan animisme adalah suatu kepercayaan bahwa segala sesuatu yang ada dibumi baik itu hidup ataupun mati mempunyai roh. Kepercayaan animisme mempercayai bahwa setiap benda di Bumi ini (seperti kawasan tertentu, gunung, laut, sungai, gua, pohon dan batu besar) memiliki jiwa yang harus dihormati agar tidak mengganggu manusia, Tetapi malah membantu kehidupan mereka.


Menghormati dengan cara melakukan pemujaan dan memberikan sesaji biasa di lakukan oleh penganut animisme. Bagian dari kepercayaan ini adalah adanya roh-roh orang yang telah meninggal, kepercayaan ini mempercayai jika roh orang yang telah meninggal dapat masuk ke tubuh hewan.


Mereka dianggap pula  dapat berdiam di dalam kubur sehingga mereka ditakuti. Oleh masyarakat saat itu, arwah orang-orang terkemuka seperti kepala suku dan nenek moyang dianggap suci. Oleh karena itu, orang-orang terkemuka itu dihormati. Dengan demikian, timbullah kepercayaan yang memuja arwah dari nenek moyang yang disebut animisme. Karena arwah itu tinggal di dunia arwah (kahyangan) yang letaknya di atas gunung maka tempat pemujaan arwah pada zaman Megalithikum juga dibangun di atas gunung atau bukit. Budaya ini terus berlanjut hingga masa Hindu-Buddha  dan Islam.



Pengertian Dinamisme


Dinamisme berasal dari bahasa yunani dunamos yang mempunyai arti kekuatan atau daya, Kepercayaan dinamisme adalah kepercayaan yang menyakini bahwa semua benda-benda yang ada di dunia ini baik hidup atau mati mempunyai daya dan kekuatan ghaib. Benda-benda tersebut dipercaya dapat memberi pengaruh baik dan pengaruh buruk bagi manusia.


Benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan contohnya : Benda pusaka, tombak, keris, gamelan dan lambang kerajaan.

Animisme dan Dinamisme merupakan kepercayaan yang sudah ada sejak zaman manusia purba Dan memiliki akar budaya yang kuat di indonesia, hingga saat ini masih ada masyarakat yang mempercayai kepercayaan ini.


Setelah masa animisme dan dinamisme, masuklah masa dimana agama Islam memasuki negara Indonesia, termasuk di daerah pesisir. Salah satu contohnya, yaitu di daerah Aceh.


Penyebaran Islam di Nusantara adalah proses menyebarnya agama Islam di Nusantara (Indonesia). Islam dibawa ke Nusantara oleh pedagang dari Gujarat, India selama abad ke-11, meskipun Muslim telah mendatangi Nusantara sebelumnya.Pada akhir abad ke-16, Islam telah melampaui jumlah penganut Hindu dan Buddhisme sebagai agama dominan bangsa Jawa dan Sumatra. Bali mempertahankan mayoritas Hindu, sedangkan pulau-pulau timur sebagian besar tetap menganut animisme sampai abad 17 dan 18 ketika agama Kristen menjadi dominan di daerah tersebut.

Penyebaran Islam di Nusantara pada awalnya didorong oleh meningkatnya jaringan perdagangan di luar kepulauan Nusantara. Pedagang dan bangsawan dari kerajaan besar Nusantara biasanya adalah yang pertama mengadopsi Islam. Kerajaan yang dominan, termasuk Kesultanan Mataram (di Jawa Tengah sekarang), dan Kesultanan Ternate dan Tidore di Kepulauan Maluku di timur. Pada akhir abad ke-13, Islam telah berdiri di Sumatera Utara, abad ke-14 di timur laut Malaya, Brunei, Filipina selatan, di antara beberapa abdi kerajaan di Jawa Timur, abad ke-15 di Malaka dan wilayah lain dari Semenanjung Malaya (sekarang Malaysia).

Meskipun diketahui bahwa penyebaran Islam dimulai di sisi barat Nusantara, kepingan-kepingan bukti yang ditemukan tidak menunjukkan gelombang konversi bertahap di sekitar setiap daerah Nusantara, melainkan bahwa proses konversi ini rumit dan lambat.

Meskipun menjadi salah satu perkembangan yang paling signifikan dalam sejarah Indonesia, bukti sejarah babak ini terkeping-keping dan umumnya tidak informatif sehingga pemahaman tentang kedatangan Islam ke Indonesia sangat terbatas. Ada perdebatan di antara peneliti tentang apa kesimpulan yang bisa ditarik tentang konversi masyarakat Nusantara kala itu.[1]:3 Bukti utama, setidaknya dari tahap-tahap awal proses konversi ini, adalah batu nisan dan beberapa kesaksian peziarah, tetapi bukti ini hanya dapat menunjukkan bahwa umat Islam pribumi ada di tempat tertentu pada waktu tertentu. Bukti ini tidak bisa menjelaskan hal-hal yang lebih rumit seperti bagaimana gaya hidup dipengaruhi oleh agama baru ini, atau seberapa dalam Islam mempengaruhi masyarakat.

Dari bukti ini tidak bisa diasumsikan, bahwa karena penguasa saat itu dikenal sebagai seorang Muslim, maka proses Islamisasi daerah itu telah lengkap dan mayoritas penduduknya telah memeluk Islam; namun proses konversi ini adalah suatu proses yang berkesinambungan dan terus berlangsung di Nusantara, bahkan tetap berlangsung sampai hari ini di Indonesia modern. Namun demikian, titik balik yang jelas terjadi adalah ketika Kerajaan Hindu Majapahit di Jawa dihancurkan oleh Kerajaan Islam Demak. Pada 1527, pemimpin perang Muslim Fatahillah mengganti nama Sunda Kelapa yang baru ditaklukkannya sebagai "Jayakarta" (berarti "kota kemenangan") yang akhirnya seiring waktu menjadi "Jakarta". Asimilasi budaya Nusantara menjadi Islam kemudian meningkat dengan cepat setelah penaklukan ini.

Pesisir - Sekarang

Masuknya Islam ke Indonesia ada yang mengatakan dari India, dari Persia, atau dari Arab. Dan jalur yang digunakan adalah: a.   Perdagangan, yang mempergunakan sarana pelayaran b.   Dakwah, yang dilakukan oleh mubaligh yang berdatangan bersama para pedagang, para mubaligh itu bisa dikatakan sebagai sufi pengembara. c.   Perkawinan, yaitu perkawinan antara pedagang muslim, mubaligh dengan anak bangsawan Indonesia, yang menyebabkan terbentuknya inti sosial yaitu keluarga muslim dan masyarakat muslim. d.   Pendidikan. Pusat-pusat perekonomian itu berkembang menjadi pusat pendidikan dan penyebaran Islam. e.   Kesenian. Jalur yang banyak sekali dipakai untuk penyebaran Islam terutama di Jawa adalah seni.    

Bentuk agama Islam itu sendiri mempercepat penyebaran Islam, apalagi sebelum masuk ke Indonesia telah tersebar terlebih dahulu ke daerah-daerah Persia dan India, dimana kedua daerah ini banyak memberi pengaruh kepada perkembangan kebudayaan Indonesia. Dalam perkembangan agama Islam di daerah Aceh, peranan mubaligh sangat besar, karena mubaligh tersebut tidak hanya berasal dari Arab, tetapi juga Persia, India, juga dari Negeri sendiri. Lalu kemudian agama islam semakin berkembang luas yang sala satunya dikarenakan agama tersebut dipeluk secara turun temurun.


Itulah sebab mengapa mayoritas masyarakat Aceh memeluk agama Islam.


Pegunungan - Dulu


Pada zaman dahulu masyarakat disekitar daerah pegunungan berpegang teguh pada kepercayaan Animisme dan DInamisme. berikut merupakan penjelasannya,

Pengertian Animisme

Pengertian Animisme Secara umum dan Pengertian Animisme menurut definisi para ahli mengatakan bahwa Pengertian Animisme adalah kepercayaan bahwa roh (jiwa) itu tidak hanya berada pada makhluk hidup, tetapi juga pada benda-benda tertentu. Roh-roh itu dapat berbuat baik, tetapi juga dapat berbuat jahat.


Manusia perlu memujanya sambil memberi sesajen agar roh itu tidak berbuat jahat. Apabila manusia mari maka rohnya meninggalkan badan untuk selama-lamanya. Roh yang meinggalkan badan manusia untuk selamanya itu disebut arwah. Menurut kepercayaan, arwah tersebut hidup terus di negeri arwah serupa dengan hidup manusia.

Animisme berasal dari bahasa latin yaitu anima yang berarti Roh, kepercayaan animisme adalah suatu kepercayaan bahwa segala sesuatu yang ada dibumi baik itu hidup ataupun mati mempunyai roh. Kepercayaan animisme mempercayai bahwa setiap benda di Bumi ini (seperti kawasan tertentu, gunung, laut, sungai, gua, pohon dan batu besar) memiliki jiwa yang harus dihormati agar tidak mengganggu manusia, Tetapi malah membantu kehidupan mereka.


Menghormati dengan cara melakukan pemujaan dan memberikan sesaji biasa di lakukan oleh penganut animisme. Bagian dari kepercayaan ini adalah adanya roh-roh orang yang telah meninggal, kepercayaan ini mempercayai jika roh orang yang telah meninggal dapat masuk ke tubuh hewan.


Mereka dianggap pula  dapat berdiam di dalam kubur sehingga mereka ditakuti. Oleh masyarakat saat itu, arwah orang-orang terkemuka seperti kepala suku dan nenek moyang dianggap suci. Oleh karena itu, orang-orang terkemuka itu dihormati. Dengan demikian, timbullah kepercayaan yang memuja arwah dari nenek moyang yang disebut animisme. Karena arwah itu tinggal di dunia arwah (kahyangan) yang letaknya di atas gunung maka tempat pemujaan arwah pada zaman Megalithikum juga dibangun di atas gunung atau bukit. Budaya ini terus berlanjut hingga masa Hindu-Buddha  dan Islam.



Pengertian Dinamisme


Dinamisme berasal dari bahasa yunani dunamos yang mempunyai arti kekuatan atau daya, Kepercayaan dinamisme adalah kepercayaan yang menyakini bahwa semua benda-benda yang ada di dunia ini baik hidup atau mati mempunyai daya dan kekuatan ghaib. Benda-benda tersebut dipercaya dapat memberi pengaruh baik dan pengaruh buruk bagi manusia.


Benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan contohnya : Benda pusaka, tombak, keris, gamelan dan lambang kerajaan.

Animisme dan Dinamisme merupakan kepercayaan yang sudah ada sejak zaman manusia purba Dan memiliki akar budaya yang kuat di indonesia, hingga saat ini masih ada masyarakat yang mempercayai kepercayaan ini.

Pegunungan - Sekarang

Sebagian penduduk di pegunungan sekarang masih berpegang teguh pada kepercayaan Animisme dan Dinamisme, dikarnakan mereka menghargai para leluhur atau pemimpin yang sudah tiada lebih awal didbanding mereka yang masih hidup hingga saat ini. namun ada beberapa penduduk yang sudah mulai meninggalkan kepercayaan tersebut dan beralih ke kepercayaan seperti keagamaan Islam, Kristen, Hindu, Budha dan lain-lain.


KESIMPULAN.

Islam datang ke Indonesia ketika pengaruh Hindu dan Buddha masih kuat. Kala itu, Majapahit masih menguasai sebagian besar wilayah yang kini termasuk wilayah Indonesia. Masyarakat Indonesia berkenalan dengan agama dan kebudayaan Islam melalui jalur perdagangan, sama seperti ketika berkenalan dengan agama Hindu dan Buddha. Melalui aktifitas niaga,masyarakat Indonesia yang sudah mengenal Hindu-Buddha lambat laun mengenal ajaranIslam. Persebaran Islam ini pertama kali terjadi pada masyarakat pesisir laut yang lebih terbukaterhadap budaya asing. Setelah itu, barulah Islam menyebar ke daerah pedalaman dan pegunungan melalui aktifitas ekonomi, pendidikan, dan politik.



Sumber :

62 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page